Interaksi Parasocial adalah istilah yang digunakan oleh ilmuwan sosial untuk menggambarkan hubungan interpersonal searah, di mana satu pihak yang tahu banyak tentang yang lain. Bentuk yang paling umum dari hubungan tersebut adalah hubungan satu arah antara selebriti dan penggemar.
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Donald Horton dan Richard Wohl tahun 1956. Interaksi Parasocial telah menjadi sebuah fenomena yang semakin umum selama abad ke-20, karena pertumbuhan popularitas media televisi dan film yang sangat pesat.
Eksekutif televisi telah aktif mempromosikan hubungan parasocial, [1] dan selebriti akan sering terlibat dalam ilusi interaksi 'satu-satu' dengan penonton, misalnya dengan menangani mereka secara langsung. Talkshow misalnya adalah jenis program media yang sangat bergantung pada interaksi parasocial. Talk show adalah seperti format populer karena metode yang aktual digunakan dalam program. Secara khusus, tuan rumah berusaha untuk membangun rasa "kebersamaan" dengan penampil. Selain itu, acara seperti Rikki Danau memiliki sebagai tujuan mereka rasa rekonsiliasi, berkontribusi terhadap perasaan solvabilitas dan kepuasan dalam penampil. Opera sabun yang lain genre populer. Dalam banyak hal, plot dari opera sabun yang terlibat terlalu romantis versi aktivitas antarpribadi sehari-hari. Jadi, banding genre banyak sebagai cara untuk mewujudkan rasa kegembiraan yang mungkin kurang dalam hubungan interpersonal penampil.
Interaksi Parasocial telah dikaitkan dengan teori attachment psikologi dan konsekuensi itu telah melihat efek dramatis yang sama seperti perpisahan Hubungan yang nyata.
Dalam interaksi parasocial tidak ada interaksi sosial"normal", yang merupakan hubungan yang sangat sepihak. Sisi yang satu tidak memiliki kontrol langsung atas tindakan dari sisi yang mengamati, dan sangat sulit untuk itu untuk kontak dan mempengaruhinya.
Celebrity worship syndrome (CWS)
CWS adalah gangguan obsesif-adiktif di mana seseorang menjadi terlalu terlibat dengan rincian kehidupan pribadi selebriti .
CWS pertama kali muncul dalam sebuah artikel "Apakah kamu menyembah celebs?" oleh James Chapman di Daily Mail pada tahun 2003 (Chapman, 2003) . Artikel James Chapman didasarkan pada jurnal Maltby et al. (2003). James Chapman mengacu pada CWS, tetapi sebenarnya hal ini adalah kesalahpahaman dari istilah yang digunakan dalam artikel akademis yang ia merujuk (Maltby et al. 2003), CWS yang berdiri untuk Celebrity Worship Scale. Sebuah sindrom mengacu pada satu set set abnormal atau gejala tidak biasa yang menunjukkan adanya kondisi yang tidak diinginkan. Memang banyak sikap dan perilaku yang tercakup dalam penelitian ini yang nampak di negara-negara tersebut.